Halaman

Senin, 15 Juli 2013

[Motivasi] TUHAN ku = Kebutuhanku

[Diposting Oleh : Ibu. Yvone Tedry Kondoy]

DiSaat kIta menjadikan Tuhan sebagai kebutuhan yg "TerPenting"maka Kita akan sungguhsungguh menikmati. Hidup dalam KELIMPAHAN.

[Motivasi] Bersama YESUS !!

[Diposting Oleh : Sdr. Angky Pugutu]

Bersama YESUS, Lakukan Perkara Besar !!
Bersama YESUS, tidak ada yang Susah !!
Bersama YESUS, ada Jalan Keluar !!
Untuk Masalahku,,,..
Untuk Masalahmu,,,..
Untuk Masalah kita semua,,...

# Met Malam teman2 GF . . . #
# TUHAN YESUS Memberkati #

[Ayat] Amsal 3 : 5a & Kejadian 12 : 2

[Diposting Oleh : Sdr. Mercy Mokodongan]

PERCAYALAH kpd TUHAN dgN segeNap HatiMu (ams 3:5a)...
maka,TuhaN akan m'buat kita Menjadi Besar,D'berkati,M'buat nma_mu masyur & menjadi Berkat...(kej 12:2)

Malam ‪#‎GF‬
TYM (^_^)

[Kata Rohani] Menabur !!

[Diposting Oleh : Sdri. Tania Nethania Wowiling]

Yang Menabur dengan Mencucurkan Air mata,pasti akan Menuai dengan Sorak-sorai. :) TYM.

NAMA YESUS !!

[Diposting Oleh : Bpk. Januar Johnly Tendean]

Renungan Harian Renungan Harian
Senin, 15 Juli 2013

Bacaan Setahun: Mazmur 119
Nats: Ketika didengarnya bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (Markus 10:47)

NAMA YESUS

Bacaan: Markus 10:46-52

Suatu kali saya mendapat perintah dari atasan di kantor untuk memanggil salah seorang rekan kerja saya untuk segera menghadapnya. Ketika saya menyampaikan pesan ini dengan menyebut nama atasan tersebut, reaksinya terlihat jelas. Ekspresi wajahnya tampak terkejut, dan ia tergesa-gesa menuju kantor atasan.

Bartimeus, pengemis yang buta itu, memahami benar betapa berkuasanya nama Yesus. Sekalipun tidak melihat, namun ia mendengar dan percaya! Ya, ia hanya mendengar dari cerita orang tentang Yesus yang telah melakukan banyak mujizat kesembuhan. Dari mendengar, Bartimeus beriman. Iman itulah yang memberinya keyakinan bahwa Yesus mampu memberinya kesembuhan. Ketika kesempatan itu tiba, saat didengarnya bahwa Yesus tiba di Yerikho dan akan melewatinya, ia pun mulai memanggil-Nya dengan suara keras, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah Aku!" (ay. 47). Imannya kepada nama Yesus, nama yang penuh kuasa itu, terbukti memberinya kesembuhan. Iman itu memberinya mukjizat (ay. 52).

Kita dengan mudah mengucapkan nama Yesus dalam lagu pujian atau doa kita. Setiap kali kita mengakhiri sebuah doa, kita akan berkata, "Dalam nama Yesus atau demi nama Yesus. Amin!" Tahukah kita bahwa penyebutan nama itu bukanlah sekadar pengakuan kosong, tetapi sebuah pengakuan iman bahwa Dia berkuasa dan hadir dalam diri kita? Marilah kita menyadari betapa mulianya nama Yesus itu sehingga kita memberikan penghormatan yang selayaknya.

NAMA YESUS ADALAH NAMA YANG PENUH KUASA,
PERLAKUKANLAH DENGAN PENGHORMATAN YANG SELAYAKNYA.

Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013%2F07%2F15%2F __________
Renungan Harian / e-Renungan Harian
Bahan renungan yang diterbitkan secara teratur oleh Yayasan Gloria dan diterbitkan secara elektronik oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA).
© 1999-2012 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA).
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi atau non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber tulisan dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org

[Ayat] Mazmur 147 : 3

[Diposting Oleh : GPdi Abraham]

"DIA Menyembuhkan orang-orang yang Patah Hati dan membalu luka-luka mereka"
[Mazmur 147 : 3]

[Ayat] Ulangan 8 : 11a

[Diposting Oleh : Sdri. FLo Wensy Rondonuwu]

hati"lah, spya jngn engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dgn tdk brpegang pd /intah, /aturan dan ketetapanNYA.
ulangan 8:11a

JALAN TUHAN !!

[Diposting Oleh : Sdr. Joe Edward Karamoy]

[JALAN TUHAN !!]

[Amsal 10:29a]
"Jalan TUHAN adalah perlindungan bagi orang yang tulus"

# Ilustrasinya # ➜
ALLAH tidak mau umat yang dikasihi-Nya binasa dalam peperangan, seperti yang di alami Musa makanya ALLAH memilih jalan lain untuk Israel keluar dari mesir. walaupun jalan yg diberikan-Nya jauh dan sulit tapi ALLAH melakukannya bukan karna Dia tidak sayang justru karna kasih-Nya besar untuk umat-Nya.
TUHAN tau kalau kita tidak siap menghadapi masalah, untuk itu TUHAN menuntun kita melewati setiap masalah sampai bisa terlepaskan. tetapi terkadang banyak yang tidak sabar saat menghadapi masalah, maunya jalan singkat dan tidak jarang banyak juga yang bersungut-sungut... mungkin sering kali kita memilih jalan sendiri untuk menyelesaikan masalah dengan kekuatan kita. akibatnya? gagal.

satu hal yang harus kita yakini. semua yang kamu alami itu untuk kebaikan kamu, karna itu biarkan ALLAH yang menentukan Jalan Hidupmu. biarkan TUHAN YESUS yang menuntun hidup kamu! karna cuma Dia yang tau segimana batas kemampuan kita. kalau kamu mau dituntun sama TUHAN, berdoalah dengan IMAN kepada-Nya dan lakukanlah kebaikan untuk kemuliaan nama-Nya :)

TUHAN YESUS tau jalan mana yang lebih aman untuk kita lewati. andalkan kekuatan Dia bukan kekuatan kita.

jalan pintas tidak akan pernah berhasil mengantar kita dalam tangga tingkat maksimal hidup! memang mudah bagi kita untuk mengeluh karena keadaan saat ini.. tapi, TUHAN mengajar kita bahwa jalan-Nya adalah jalan yang paling indah...
semua orang punya masalah yang berbeda-beda, tetapi TUHAN tidak melihat kecil atau besar masalah itu untuk Dia mau menolong kamu... yang dibutuhkan untuk kamu mau hidup dalam campur tangan TUHAN adalah terus berserah kepada-Nya dan andalkan kekuatan TUHAN!

'marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, AKU akan memberi kelegaan kepadamu.' - Matius 11:28

tanpa terkecuali, siapapun yang mengandalkan TUHAN YESUS yang percaya oleh pemeliharaan-Nya akan diberi kelegaan!
kalau seandainya TUHAN membiarkan kita? mungkin kita akan melangkah sendiri dan tertipu dengan pandangan kita ke depan yang tidak sempurna..

➜ satu yang TUHAN minta, agar kita percaya sampai mujizat menjadi nyata. TUHAN mengerti, TUHAN peduli :)
➜ tangan TUHAN sedang merenda suatu karya yang agung mulia, saat-Nya kan tiba nanti.... kita lihat pelangi kasih-Nya.

saatnya kita tetap bertekun dalam TUHAN YESUS, hidup dalam perencanaan-Nya dan berfikir positif.. karena di dalam TUHAN YESUS selalu ada Jalan Keluar, Pengharapan, Sukacita, Damai Sejahtera selamanya :)

Kenangan

[Diposting Oleh : Sdr. Angky Pugutu]

RENUNGAN INSPIRATIF

Kenangan

Jika kenangan adalah debu yang menempel pada sepatu, aku akan mengebaskannya, mencelupkannya dalam air, membuang sepatunya! Namun kenangan seperti tato, lekat! Sangat menyakitkan melepasnya. Mungkin bisa, namun berbekas…

Ilustrasi:

Hampir setiap malam Je mengingatnya. Pagi datang dan Je duduk bersandar, mengingat mimpinya. Ayah datang membawa es krim coklat kesukaan Je. Mereka berpelukan, Ayah mengecup keningnya, membelai rambutnya. Je melihat vas bunga yang pecah dikaki Ibu. Ayah membentak, Ibu menangis, Je menangis. Ayah membanting pintu, sejak itu Je tidak lagi melihat Ayah muncul di pintu. Semua gambar itu datang dalam malam-malam Je, dan Je membenci malam-malamnya.

Tentu saja Je punya banyak kenangan yang menyenangkan, yang indah bagi perempuan. Namun jika seluruh kenangan baiknya harus hilang, asalkan kenangan yang muncul dalam malam-malamnya ikut hilang, Je rela, rela bahkan jika Je tidak lagi punya kenangan…

Aku bersandar pada pohon masa, membiarkan kenangan gugur dan menimbunku. Jika kenangan adalah es yang lumer dan menetes pada jariku, mudah saja membersihkannya… Namun kenangan seperti rama-rama yang melekat pada cahaya, demikian perempuan dengan kenangannya, sulit lepas, bergantung, mengingat, teringat.

Setiap kali Je melihat es krim coklat, Je teringat Ayah. Setiap kali Je melihat pintu, Je membenci Ayah. Hal-hal manis yang dahulu, kini menjadi pahit. Je hidup dalam kenangan, tidak ada hari ini atau hari depan…
Waktu, mengapa kau membenciku? Kau jadi sahabat yang baik bagi banyak orang, tapi kenapa tidak untukku?

Malam tiba, kenangan mengalir dari mata Je, menggenang pada bantalnya…

Epilog: Lima, sepuluh, dua puluh tahun lagi, apa yang akan kita kenang? Yang sekarang kita lakukan, katakan, kerjakan, adalah kenangan untuk hari depan. DOA Orang Benar besar Kuasanya bukan? Maka hari lalu yang menyakitkan bukannya tak mungkin untuk kita kenang dengan senyuman… Lagipula, YESUS sanggup memulihkan hati yang hancur. Nanti, saat hendak menutup mata, dengan senyuman kita akan mengenang hari-hari bersama YESUS. Jadi, ini saat yang sangat baik untuk membuat kenangan bersama Yesus, bukan?

[Motivasi] Perbuatan Manusia diMata TUHAN !!

[Diposting Oleh : Sdr. Meikael Jodhi]

habis baca alkitab + doa + merenung

hanya perbuatan sederhana di mata TUHAN itu lebih dari emas dan perak....

GBU O:-) ;-) O:-) ♥ ♥ ♥

[Motivasi] Sahabat sama Halnya seperti Lift !!

[Diposting Oleh : GPdi Abraham]

Sahabat - sahabat anda adalah seperti Lift yang bisa membawa anda ke atas atau ke bawah

[Amsal 13 : 20]
"Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang"

[1 Korintus 15 : 33]
"Janganlah kamu sesat : Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik"

selamat petang teman2 GF. .!!
Tuhan Yesus Memberkati kita sekalian. .!! :)

[Ayat] 1 Petrus 5 : 6

[Diposting Oleh : Sdri. FLo Wensy Rondonuwu]

karena itu rendahkanlah dirimu dibawah tangan ALLAH yg kuat. Supaya kamu ditinggikanNYA pada waktunya.
1 ‪#‎PETRUS‬ 5:6

[Ayat] Amsal 24 : 16a

[Diposting Oleh : GPdi Abraham]

Jatuh belum tentu gagal, tetapi Patah Semangat adalah Hal yang fatal,,...

[Amsal 24 : 16a]
"Sebab tujuh kali Orang Benar jatuh, namun ia bangun kembali"

[Motivasi] ANAK TUHAN !!

[Diposting Oleh : Sdri. Trivena Tambalean]

Orang BODOH Lari dari KEGAGALAN...
Orang BIASA Menangisi KEGAGALAN...
ANAK TUHAN Belajar dari KEGAGALAN...

Haleluyah...

Siang-siang
Sahabatku...

GBU_ :) ;)

Beragam, tetapi 1(Satu) Tujuan !!

[Diposting Oleh : Bpk. Januar Johnly Tendean]

Santapan Harian Santapan Harian
Keluaran 26:1-37

Judul: Beragam, tetapi satu tujuan

Pasal 26 ini tidak mudah untuk dibaca dan diikuti. Apa kepentingan kita, umat masa kini, untuk membaca detail cara pembuatan Kemah Suci? Sebenarnya, kita bisa belajar prinsip rohani dari detail yang dipaparkan. Misal, kemah yang terdiri dari material yang berbeda-beda, tetapi dipersatukan menjadi sebuah tenda besar. Ini menggambarkan kesatuan tubuh Kristus dalam keragaman anggota-anggotanya (bdk. 1Kor. 12).

Hal yang penting dari pembuatan Kemah Suci dan juga perabotannya ialah bahwa cetak birunya berasal dari Allah sendiri (30, Kel. 25:9, 40). Musa menerima visi dari Allah tentang seperti apa Kemah Suci akan terlihat nantinya. Kemudian Musa mengomunikasikan visi ini kepada perajin yang melakukan pembangunan yang sebenarnya. Tuhan bekerja melalui visi untuk menunjukkan pekerjaan yang ingin Dia lakukan melalui diri kita, anggota-anggota tubuh-Nya. Tuhan tetap menjadi Kepala dan tujuan bagi semuanya. Hal menarik lainnya adalah pintu yang dibuat dari kayu yang bersalutkan emas dan tembaga yang sudah diproses melalui api pemurnian (36-37). Sebuah gambaran kemurnian dan daya tahan melalui kesengsaraan. Pintu masuk ke Kemah Suci bisa melambangkan apa yang Yesus telah lakukan bagi kita.

Kita, yang ikut serta dalam pelayanan di gereja, perlu juga menggumulkan visi dari Allah dan mengerjakan pelayanan kita berdasarkan visi tersebut. Kita juga harus mengomunikasikan visi tersebut kepada sesama jemaat yang ikut melayani bersama kita, yang terdiri dari beragam talenta, supaya bersama-sama membangun pelayanan berdasarkan visi tersebut dan dengan memiliki satu tujuan yang sama. Apa pun yang Dia kerjakan melalui anggota-anggota tubuh-Nya tidak pernah tumpang tindih, karena setiap anggota memiliki tugas masing-masing untuk satu tujuan yang berasal dari Kristus, sebagai Kepala.

Maka lakukanlah pelayanan bukan hanya karena ingin ikut aktif saja, tetapi lakukanlah karena sungguh-sungguh memahami visi yang Tuhan berikan bagi pelayanan tersebut secara khusus atau bagi gereja pada umumnya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013%2F07%2F15%2F

__________
Santapan Harian / e-Santapan Harian
Bahan saat teduh yang diterbitkan secara teratur oleh Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA) dan diterbitkan secara elektronik oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA).
© 1999-2012 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA).
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi atau non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber tulisan dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org

Devotion [15/July/2013]

[Diposting Oleh : Bpk. Januar Johnly Tendean]

Morning & Evening Morning & Evening
Morning

The fire shall ever be burning upon the altar; it shall never go out. — Leviticus 6:13

Keep the altar of private prayer burning. This is the very life of all piety. The sanctuary and family altars borrow their fires here, therefore let this burn well. Secret devotion is the very essence, evidence, and barometer, of vital and experimental religion.

Burn here the fat of your sacrifices. Let your closet seasons be, if possible, regular, frequent, and undisturbed. Effectual prayer availeth much. Have you nothing to pray for? Let us suggest the Church, the ministry, your own soul, your children, your relations, your neighbours, your country, and the cause of God and truth throughout the world. Let us examine ourselves on this important matter. Do we engage with lukewarmness in private devotion? Is the fire of devotion burning dimly in our hearts? Do the chariot wheels drag heavily? If so, let us be alarmed at this sign of decay. Let us go with weeping, and ask for the Spirit of grace and of supplications. Let us set apart special seasons for extraordinary prayer. For if this fire should be smothered beneath the ashes of a worldly conformity, it will dim the fire on the family altar, and lessen our influence both in the Church and in the world.

The text will also apply to the altar of the heart. This is a golden altar indeed. God loves to see the hearts of his people glowing towards himself. Let us give to God our hearts, all blazing with love, and seek his grace, that the fire may never be quenched; for it will not burn if the Lord does not keep it burning. Many foes will attempt to extinguish it; but if the unseen hand behind the wall pour thereon the sacred oil, it will blaze higher and higher. Let us use texts of Scripture as fuel for our heart’s fire, they are live coals; let us attend sermons, but above all, let us be much alone with Jesus.

Evening

He appeared first to Mary Magdalene. — Mark 16:9

Jesus “appeared first to Mary Magdalene,” probably not only on account of her great love and persevering seeking, but because, as the context intimates,she had been a special trophy of Christ’s delivering power. Learn from this, that the greatness of our sin before conversion should not make us imagine that we may not be specially favoured with the very highest grade of fellowship. She was one who had left all to become a constant attendant on the Saviour. He was her first, her chief object. Many who were on Christ’s side did not take up Christ’s cross; she did. She spent her substance in relieving his wants. If we would see much of Christ, let us serve him. Tell me who they are that sit oftenest under the banner of his love, and drink deepest draughts from the cup of communion, and I am sure they will be those who give most, who serve best, and who abide closest to the bleeding heart of their dear Lord. But notice how Christ revealed himself to this sorrowing one—by a word, “Mary.” It needed but one word in his voice, and at once she knew him, and her heart owned allegiance by another word, her heart was too full to say more. That one word would naturally be the most fitting for the occasion. It implies obedience. She said, “Master.” There is no state of mind in which this confession of allegiance will be too cold. No, when your spirit glows most with the heavenly fire, then you will say, “I am thy servant, thou hast loosed my bonds.” If you can say, “Master,” if you feel that his will is your will, then you stand in a happy, holy place. He must have said, “Mary,” or else you could not have said, “Rabboni.” See, then, from all this, how Christ honours those who honour him, how love draws our Beloved, how it needs but one word of his to turn our weeping to rejoicing, how his presence makes the heart’s sunshine.

Pertobatan yang Sejati

[Diposting Oleh : Sdr. Joe Edward Karamoy]

PERTOBATAN YANG SEJATI
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Juli 2013 -

Baca: Matius 4:12-17

"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Matius 4:17

Seruan untuk bertobat adalah perkataan pertama yang disampaikan Tuhan Yesus pada saat Ia memulai pelayananNya di bumi. Berita tentang pertobatan ini pula yang diseru-serukan Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea, di awal pelayanannya kepada umat Israel. Jadi hidup dalam pertobatan adalah kehendak Tuhan bagi semua orang, terlebih-lebih kita yang mengaku percaya kepadaNya, sebab yang menjadi dasar pertobatan sejati adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus.

Untuk menuju pertobatan sejati ada langkah-langkah yang harus kita perhatikan: Pertama, kita harus menyadari bahwa diri kita ini adalah orang berdosa. Ada banyak orang yang menganggap dirinya yang benar dan suci sehingga ia merasa bahwa dirinya tidak perlu bertobat. Pengakuan jujur sebagai orang berdosa yang memerlukan pengampunan dosa dari Tuhan Yesus adalah langkah awal pertobatan. Pengakuan kita adalah bukti bahwa kita mau merendahkan diri di hadapan Tuhan, sebab "Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita." (1 Yohanes 1:8). Apabila kita mau datang kepada Tuhan Yesus dan mengakui dosa-dosa kita, "...maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9), bahkan dikatakan "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yesaya 1:18). Kita harus percaya dan mengakui bahwa Yesus telah mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, dikuburkan dan bangkit pada hari yang ketiga.

Kedua, kita pun harus mengaku dengan mulut dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, sebab "... dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (Yesaya 1:18). Jadi kita diselamatkan bukan karena perbuatan kita, tapi semata-mata karena anugerahNya. Tertulis: "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:8-9).

Percaya kepada Tuhan Yesus berarti menyerahkan segenap hidup ini kepadaNya.

[Kata Rohani] Bersyukur selalu

[Diposting Oleh : Sdri. Rhyna Rhy Mailangkay]

ku b'syukur pd_Mu atas kasih_Mu perbuatan_Mu yg ajaib dlm hidupku,,sgla yg kuperlu pd wktu_Mu Kau limpahkan bgiku...

Puji TUHAN,,
Haleluya..