Pertobatan yang Sejati
[Diposting Oleh : Sdr. Joe Edward Karamoy]
PERTOBATAN YANG SEJATI
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Juli 2013 -
Baca: Matius 4:12-17
"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Matius 4:17
Seruan untuk bertobat adalah perkataan pertama yang disampaikan Tuhan
Yesus pada saat Ia memulai pelayananNya di bumi. Berita tentang
pertobatan ini pula yang diseru-serukan Yohanes Pembaptis di padang
gurun Yudea, di awal pelayanannya kepada umat Israel. Jadi hidup dalam
pertobatan adalah kehendak Tuhan bagi semua orang, terlebih-lebih kita
yang mengaku percaya kepadaNya, sebab yang menjadi dasar pertobatan
sejati adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus.
Untuk
menuju pertobatan sejati ada langkah-langkah yang harus kita perhatikan:
Pertama, kita harus menyadari bahwa diri kita ini adalah orang
berdosa. Ada banyak orang yang menganggap dirinya yang benar dan suci
sehingga ia merasa bahwa dirinya tidak perlu bertobat. Pengakuan jujur
sebagai orang berdosa yang memerlukan pengampunan dosa dari Tuhan Yesus
adalah langkah awal pertobatan. Pengakuan kita adalah bukti bahwa kita
mau merendahkan diri di hadapan Tuhan, sebab "Jika kita berkata, bahwa
kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran
tidak ada di dalam kita." (1 Yohanes 1:8). Apabila kita mau datang
kepada Tuhan Yesus dan mengakui dosa-dosa kita, "...maka Ia adalah
setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9), bahkan
dikatakan "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih
seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan
menjadi putih seperti bulu domba." (Yesaya 1:18). Kita harus percaya
dan mengakui bahwa Yesus telah mati di kayu salib untuk menebus
dosa-dosa kita, dikuburkan dan bangkit pada hari yang ketiga.
Kedua, kita pun harus mengaku dengan mulut dan percaya bahwa Yesus
adalah Tuhan dan Juruselamat, sebab "... dengan hati orang percaya dan
dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (Yesaya
1:18). Jadi kita diselamatkan bukan karena perbuatan kita, tapi
semata-mata karena anugerahNya. Tertulis: "Sebab karena kasih karunia
kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian
Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan
diri." (Efesus 2:8-9).
Percaya kepada Tuhan Yesus berarti menyerahkan segenap hidup ini kepadaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar