Lautan Ganas Diteduhkan-NYA
[Diposting Oleh : Bpk. Januar Johnly Tendean]
Santapan Harian
Mazmur 107:23-32
Judul: Lautan ganas diteduhkan-Nya
Sebagai negara kepulauan, penduduk Indonesia dikenal sebagai pelaut
ulung. Ingat saja lagu anak-anak, "nenek moyangku s'orang pelaut, gemar
mengarung luas samud'ra..."
Namun, sebaliknya dengan bangsa Israel. Mereka adalah orang-orang yang
hidup di darat. Laut lepas serasa asing bagi mereka. Kecuali laut atau
danau Galilea yang terbatas.Itu pun ombak dan badai yang sering terjadi
di Galilea sudah menakutkan mereka (ingat kisah Tuhan Yesus meneduhkan
angin dan badai di Markus 4:35-41).Tidak heran, jarang orang Israel yang
melaut. Yunus pasti kepepet benar, sehingga ia naik kapal untuk
melarikan diri dari Tuhan (lihat Yunus 1).
Bagi orang pada masa
lampau, laut yang bergelora, ombak yang tinggi, dan badai adalah
gambaran kuasa kekacauan yang mau menghancurkan manusia.Gambaran yang
dipakai di bagian ini merupakan kenyataan hidup yang dapat terjadi
sewaktu-waktu. Seperti kapal dagang yang berlayar dengan tenang karena
lautan yang teduh, sekonyong-konyong dilanda badai yang
mengerikan.Kadang kala, badai itu diizinkan Tuhan melanda kehidupan
umat-Nya (25; lihat Ayub 1-2). Pelaut paling ulung sekalipun tidak
berdaya menghadapi amukan alam. Namun Tuhan adalah Allah atas alam
semesta. Tidak ada kuasa alam sedahsyat apa pun yang tidak takluk pada
perintah-Nya, termasuk kuasa-kuasa adikodrati yang mencoba mengacaukan
kehidupan umat-Nya.
Tuhan Allah berdaulat, baik atas lautan
yang harfiah, yang sering menelan korban nelayan Indonesia yang mencari
ikan, maupun lautan kehidupan yang tidak jarang juga dilanda badai
mengamuk yang begitu mengerikan, seolah tidak ada yang bisa bertahan
menghadapinya. Saat Anda sedang menghadapi badai kehidupan, percayakan
hidup Anda kepada-Nya. Dia pasti mau menolong Anda. Dia pasti sanggup
menyelamatkan Anda.
Diskusi renungan ini di Facebook:
__________
Santapan Harian / e-Santapan Harian
Bahan saat teduh yang diterbitkan secara teratur oleh Persekutuan
Pembaca Alkitab (PPA) dan diterbitkan secara elektronik oleh Yayasan
Lembaga SABDA (YLSA).
© 1999-2012 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA).
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi atau non-komersial. Atas setiap
publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org
sebagai sumber tulisan dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar