Halaman

Minggu, 14 Juli 2013

Lautan Ganas Diteduhkan-NYA

 [Diposting Oleh : Bpk. Januar Johnly Tendean]

Santapan Harian
Mazmur 107:23-32

Judul: Lautan ganas diteduhkan-Nya
Sebagai negara kepulauan, penduduk Indonesia dikenal sebagai pelaut ulung. Ingat saja lagu anak-anak, "nenek moyangku s'orang pelaut, gemar mengarung luas samud'ra..."

Namun, sebaliknya dengan bangsa Israel. Mereka adalah orang-orang yang hidup di darat. Laut lepas serasa asing bagi mereka. Kecuali laut atau danau Galilea yang terbatas.Itu pun ombak dan badai yang sering terjadi di Galilea sudah menakutkan mereka (ingat kisah Tuhan Yesus meneduhkan angin dan badai di Markus 4:35-41).Tidak heran, jarang orang Israel yang melaut. Yunus pasti kepepet benar, sehingga ia naik kapal untuk melarikan diri dari Tuhan (lihat Yunus 1).

Bagi orang pada masa lampau, laut yang bergelora, ombak yang tinggi, dan badai adalah gambaran kuasa kekacauan yang mau menghancurkan manusia.Gambaran yang dipakai di bagian ini merupakan kenyataan hidup yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Seperti kapal dagang yang berlayar dengan tenang karena lautan yang teduh, sekonyong-konyong dilanda badai yang mengerikan.Kadang kala, badai itu diizinkan Tuhan melanda kehidupan umat-Nya (25; lihat Ayub 1-2). Pelaut paling ulung sekalipun tidak berdaya menghadapi amukan alam. Namun Tuhan adalah Allah atas alam semesta. Tidak ada kuasa alam sedahsyat apa pun yang tidak takluk pada perintah-Nya, termasuk kuasa-kuasa adikodrati yang mencoba mengacaukan kehidupan umat-Nya.

Tuhan Allah berdaulat, baik atas lautan yang harfiah, yang sering menelan korban nelayan Indonesia yang mencari ikan, maupun lautan kehidupan yang tidak jarang juga dilanda badai mengamuk yang begitu mengerikan, seolah tidak ada yang bisa bertahan menghadapinya. Saat Anda sedang menghadapi badai kehidupan, percayakan hidup Anda kepada-Nya. Dia pasti mau menolong Anda. Dia pasti sanggup menyelamatkan Anda.

Diskusi renungan ini di Facebook:

__________
Santapan Harian / e-Santapan Harian
Bahan saat teduh yang diterbitkan secara teratur oleh Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA) dan diterbitkan secara elektronik oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA).
© 1999-2012 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA).
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi atau non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber tulisan dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar