Korban yang Sempurna
[Diposting Oleh : Bpk. Januar Johnly Tendean]
Santapan Harian Santapan Harian
Keluaran 27:1-21
Judul: Kurban yang sempurna
Bacaan kali ini berkaitan dengan pembuatan mezbah dan pelataran Kemah
Suci. Mezbah ini merupakan mezbah kurban bakaran yang akan terlihat saat
pertama masuk ke pelataran Kemah Suci (lihat Kel. 40:6). Mezbah dari
kayu ini harus dilapisi dengan tembaga agar tahan api. Di sinilah kurban
yang dibawa umat Israel dipersembahkan agar umat dapat menghampiri
Allah. Keempat tanduk pada mezbah melambangkan perlindungan dan
penebusan karena darah yang dibubuhkan padanya (Kel. 29:12). Bahkan
dipercayai bahwa seorang penjahat yang melarikan diri dan memegang ujung
tanduk tersebut akan beroleh perlindungan (lihat 1Raj. 1:50-53;
2:28-34).
Pelataran dibuat
dengan tirai yang tinggi di sekelilingnya, yang memberi batas wilayah
kekudusan Kemah Suci (lihat Kel. 19:12). Pelataran ini sangat luas
dibandingkan dengan Kemah Suci untuk menampung umat Tuhan yang akan
membawa persembahan kurban mereka, yang selanjutnya dikelola oleh para
imam yang boleh masuk ke ruang kudus. Lewat serangkaian ritual, umat
diwakili imam beroleh jalan masuk kepada Allah yang bertakhta di ruang
maha kudus.
Ayat 20-21 memaparkan instruksi pengaturan di dalam
Kemah Suci. Kemah Suci harus senantiasa diterangi oleh pelita dengan
minyak yang terbaik. Pelita yang terus menyala di Kemah Suci menyatakan
bahwa Allah senantiasa hadir bagi mereka untuk melayani mereka yang
datang dengan suatu kebutuhan rohani.
Begitu detailnya
pengaturan ruang, tempat umat beribadah di hadapan Allah. Ini memberi
pelajaran kepada kita untuk detail juga dalam mengelola hidup ini
sebagai ibadah kita. Memang gereja bukan Kemah Suci atau Bait Suci
Perjanjian Lama. Gereja adalah hidup anak-anak Tuhan yang sudah ditebus
oleh kurban Kristus yang sempurna sehingga tidak ada lagi bagian
pelataran yang terpisah dari Kemah Suci, dan ruang kudus yang terpisah
dari ruang maha kudus. Justru karena Kristus kita boleh masuk ke tempat
terdalam hati Allah, maka kita harus menata hidup kita secara detail
sehingga setiap aspeknya kudus dan diperkenan Allah.
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013%2F07%2F16%2F
__________
Santapan Harian / e-Santapan Harian
Bahan saat teduh yang diterbitkan secara teratur oleh Persekutuan
Pembaca Alkitab (PPA) dan diterbitkan secara elektronik oleh Yayasan
Lembaga SABDA (YLSA).
© 1999-2012 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA).
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi atau non-komersial. Atas setiap
publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org
sebagai sumber tulisan dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar