IBADAH
[Diposting Oleh : Bpk. Januar Johnly Tendean]
Santapan Harian Santapan Harian
Keluaran 25:23-40
Judul: Ibadah
Apa tujuan membangun meja roti sajian dan kandil? Mengapa begitu detail
dimensi dan material yang dipakai untuk membangunnya? Roti sajian yang
diletakkan di hadapan Allah melambangkan kebutuhan jasmani umat Tuhan.
Kehadiran Tuhan di hadapan roti sajian melengkapi makna ketergantungan
hidup seseorang pada pemberian Tuhan. Hal yang sama diajarkan oleh Tuhan
Yesus ketika mengajarkan para murid berdoa yang benar: "Berikanlah kami
pada hari ini makanan kami yang secukupnya" (Mat. 6:11).
Lalu, bagaimana dengan kandil? Jika meja roti sajian merepresentasikan
kebutuhan jasmani yang diberikan Tuhan kepada orang Israel, maka
"kandil" merepresentasikan kebutuhan rohani mereka di hadapan Tuhan.
Kemah suci, tabut perjanjian, serta tutup pendamaian menyatakan
kehadiran Allah dan takhta-Nya di tengah-tengah umat-Nya. Sedangkan
ketujuh lampu api yang menyala di depan takhta itu mewakili ketujuh Roh
Allah (Why. 4:5), yaitu kehadiran Roh Allah beserta kemuliaan-Nya yang
menerangi kehidupan umat. Ini sesuai dengan apa yang terjadi di atas
gunung Tuhan, yaitu ketika 'tampak kemuliaan Tuhan sebagai api yang
menghanguskan di puncak gunung Sinai pada pemandangan orang Israel'
(Kel. 24:17). Allah hadir dalam kebutuhan manusia untuk menerangi
kegelapan hati.
Bacaan kita ditutup dengan pernyataan Allah
yang telah memberi contoh kepada Musa untuk semua yang akan dibuatnya
(40). Maksudnya jelas, pembangunan Kemah Suci dan perabotannya harus
dapat merepresentasikan keberadaan Allah di takhta-Nya di surga. Allah
hadir dengan segala kemuliaan-Nya di tengah-tengah umat-Nya, sama
seperti Dia ada di surga. Maka segala ibadah, termasuk segala permohonan
akan pemenuhan kebutuhan hidup, dipusatkan kepada Dia. Umat dipanggil
untuk hidup berpusat kepada-Nya. Hanya saat kita memberlakukan hal itu,
kemuliaan Allah semakin nyata dan kesaksian akan kemuliaan Allah
terpancar dalam hidup kita. Apakah ibadah kita kepada-Nya telah senyata
ibadah Israel di Kemah Suci-Nya?
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013%2F07%2F13%2F
__________
Santapan Harian / e-Santapan Harian
Bahan saat teduh yang diterbitkan secara teratur oleh Persekutuan
Pembaca Alkitab (PPA) dan diterbitkan secara elektronik oleh Yayasan
Lembaga SABDA (YLSA).
© 1999-2012 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA).
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi atau non-komersial. Atas setiap
publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org
sebagai sumber tulisan dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar